Sabtu, 25 April 2015

HARTA, CINTA , AGAMA.

HARTA , CINTA , AGAMA .

Entah kenapa Allah memberiku anugrah yang indah di usiaku yang masih belum mampu mencerna rasa demi rasa yang timbul bergejolak dihati . Ya Allah hatiku berdegup kencang saat seketika aku teringat akan hadiah yang kau beri padaku tepat di bulan romadhon kemarin .. Astahgfirullah , ya Allah jauhkan aku dari pengaruh buruk syaiton yang berusaha menggoda imanku dan mencoba merayuku untuk menyelingkuhiMu terhadap dirinya yang tiba-tiba datang dimusim itu . Sungguh cinta ini masih tetap utuh untukMu dan tersimpan pula untuk imamku kelak .

Disaat hati mulai merasakan derasnya aliran rasa ini yang tak ku tau apa namanya , apalagi jika disuatu senja muncul seperti superhero bak datang dan menyapaku dengan senyuman . Sikap gagahnya yang seakan-akan datang berusaha melindungiku dari jeratan mata lain tak terkecuali dirinya . Aku berusaha menundukan kepalaku dan tidak berani untuk berbalik sapa dengannya .. Ah sudahlah , “siapa nama orang itu tadi?” sempat hatiku bertanya dan terus bertanya hingga adzan magrib dikumandangkan .

Ketika aku berbagi keluh kesah suka dukaku hari ini pada Ibu tentang siapa yang sore itu datang dan memberiku salam , Ibu dengan sumringah bercerita dan menjabarkan setiap sisi dari dirinya . Mulai dari keluarga , agama , pendidikan , dan pekerjaannya . Aku belum paham betul kalimat yang spontan tersusun dengan indah dari bibir bidadariku itu . Dia hanya berbincang tertawa dan sempat mengeluarkan ayat-ayat indah saat Ayahku bertanya tentang sesuatu , sungguh sangat meneduhkan jiwa ketika aku mendengarnya . Namun aku terkejut disaat kalimat itu terucap dengan sangat lembut dari bibir Ayah “Nak , semoga Allah meridhoi kedatanganmu kemari dengan maksud untuk meminta izin akan anakku . Biarkan dia selesaikan sekolahnya dulu hingga cita-citanya terwujud , tinggal selangkah lagi pabila orang tuamu pun menyetujui . Kami hanya wong cilik yang cukup dengan tabungan amal kami didunia dan diakhirat nanti”

Sontak aku terkejut , sungguh aku tak mengerti apa yang mereka perbincangkan ..
Tapi sungguh aku tidak bisa berbohong , bahwa dia malaikat diakhir senja yang mampu membuatku terpesona akan keberaniannya menemui Ayah Ibuku , yang memang dari awal belum sempat kenal jauh denganku . Mungkin saja dia telah mengenalku lebih dulu , walaupun hanya dari jarak kejauhan yang memang aku tak bisa mengetahuinya .

Ya Allah , jika kau telah menghendaki diri ini untuk berani merasakan cinta , ampuni aku ya Allah . Biarkan aku menyempatkan diri sebagai gadisMu yang mulia tanpa menodai agamaMu . Biarlah mengalir dengan sendirinya dengan dampinganMu selalu .. Aamiin

“Coretan Mocil”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar